Selamat datang di Pusat Informasi Kehutanan

Bina Produksi Hutan

0 komentar

  1. Rotan bulat adalah rotan asalan yang dihasilkan dari hutan alam atau hasil budidaya masyarakat di kawasan hutan. Potensi Rotan Indonesia cukup besar dan sebagian besar berasal dari provinsi-provinsi Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.  Di Pulau Jawa tanaman Rotan umumnya dibudidayakan oleh Perum Perhutani.
  2. Gondorukem
    Gondorukem adalah getah dari pohon Pinus (Pinus merkusii) yang kemudian diolah menjadi gondorukem. Kegunaan gondorukem adalah untuk bahan baku industri kertas, keramik, plastik, cat, batik, sabun, tinta cetak, politur, farmasi, kosmetik dll.
  3. Terpentin
    Terpentin adalah getah dari pohon Pinus (Pinus merkusii) yang kemudian diolah menjadi terpentin. Kegunaan terpentin adalah untuk bahan baku industri kosmetik, minyak cat, campuran bahan pelarut, antiseptik, kamper dan farmasi.
  4. Minyak Kayu Putih
    Minyak kayu putih adalah produk dari daun pohon kayu putih (Melaleuca leucadendron) melalui proses penyulingan dihasilkan minyak kayu putih. Kegunaan minyak kayu putih adalah untuk bahan farmasi.
  5. Damar
    Damar adalah hasil sekresi (getah) dari pohon Shorea sp, Vatica sp, Dryobalanops sp, dan dari suku Dipterocarpaceae. Didalamnya termasuk damar mata kucing dan damar gelap. Kegunaan damar adalah sebagai bahan korek api, plastik, plester, vernis, lak dan lain sebagainya.
  6. Sagu
    Sagu adalah ekstrak tepung sagu yang diambil dari empulur pohon sagu (Metroxylon Rumphii Mart) yang tumbuh secara alam (luar Jawa) dan tanaman (Jawa).
  7. Kopal
    Kopal adalah getah dari pohon damar (Agathis alba) yang kemudian diolah menjadi kopal. Kegunaan kopal adalah untuk melapisi kertas agar tidak rusak kalau ditulis dengan tinta.
EKSPOR PRODUKSI HASIL HUTAN 
Ekspor produksi hasil hutan meliputi kayu bulat, kayu olahan dan hasil hutan non kayu. Ekspor kayu bulat dan kayu olahan mencakup 8 kelompok besar, yaitu kayu bulat, kayu gergajian, kayu lapis, wood charcoal, pulp, veneer sheets, particle board dan fibreboard, sedangkan ekspor hasil hutan non kayu meliputi antara lain Sirlak, Getah, Bahan Penyamak, Terpentin, Barang anyaman dari rotan. Volume ekspor dan pemasukan devisa dari produk kayu bulat dan olahan yang diekspor ke berbagai negara pada tahun 2005 disajikan pada Tabel-6 sebagai berikut : 
Tabel-6. Volume Ekspor Produk Hasil Hutan Tahun 2005
No.
Produk Kayu yang diekspor
Volume
(1000 Kg)
Nilai
(1000 US $)
1
Kayu Bulat
314,11
190
2
Kayu gergajian
9.999,92
3.409
3
Kayu Lapis
 2.214.770,96
1.374.670
4
Wood Charcoal
170.647,87
24.501
5
Pulp
2.552.828,31
932.524
6
Veneer sheets
3.981,86
9.317
7
Particle Board
30.176,67
5.376
8
Fibreboard
234.789,02
55.093

Produk kayu olahan dari Indonesia diekspor  ke berbagai negara terutama negara Asia seperti Jepang, Singapura, Taiwan, Hongkong, China dan Korea Selatan.  Sebagian lagi ke negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
Volume ekspor dan pemasukan devisa dari hasil hutan non kayu sejak tahun 2001 s/d 2005 dapat dilihat pada tabel IV.3.6.  
IMPOR PRODUKSI HASIL HUTAN
Impor produksi hasil hutan pada tahun 2005 meliputi antara lain berupa kayu bulat, vinir, kayu gergajian, kayu lapis, wood charcoal, pulp, particle board dan fibreboard  dengan nilai impor yang dapat dilihat pada tabel-7 di bawah ini. 
Tabel-7. Volume Impor Produk Hasil Hutan Tahun 2005
No.
Produk Kayu yang diimpor
Volume
(1000 Kg)
Nilai
(1000 US $)
1
Kayu Bulat
88.915,57
26.156
2
Kayu gergajian
137.809,73
78.154
3
Kayu Lapis
20.766,04
8.868
4
Wood Charcoal
40,74
41
5
Pulp
881.784,46
490.066
6
Veneer sheets
10.192,55
19.590
7
Particle Board
39.028,44
10.460
8
Fibreboard
64.761,27
20.321
 
Produksi hasil hutan yang diimpor pada tahun 2005 terutama berasal dari negara-negara Cina, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Taiwan, Australia, Selandia Baru, Jerman, Kanada, Brazil dan Amerika Serikat. 
PEMBINAAN MASYARAKAT DESA HUTAN 
Pembinaan masyarakat desa hutan (PMDH) merupakan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pemegang IUPHHK/HPH dan bertujuan untuk memberdayakan masyarakat yang tinggal di dalam atau di sekitar hutan tempat dilangsungkannya kegiatan IUPHHK/HPH terse–but dengan cara mengijinkan mereka untuk memungut hasil hutan non kayu dengan memperhatikan kelestariannya. Selain itu, pemegang IUPHHK/HPH  membantu  meningkat-kan infrastruktur desa, meningkatkan kesadaran tentang kelesatarian sumberdaya hutan dan mendidik kewiraswastaan. Kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat  yang tinggal di sekitar areal kerja pemegang IUPHHK/HPH.


Share this article :
 
Support : PT Fin Komodo Teknologi | Creating Website | Dewa Yuniardi | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2012 - 2015. Kehutanan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger